Beberapa hari ini Arthur ngambek terus jika disuruh bersekolah. Alasannya adalah ingin main game di rumah. Tentu saja aku jadi kesal. Akhirnya aku memutuskan untuk menyita PS2 nya dan memberi aturan tambahan bahwa ia tidak boleh main PSP ataupun main game di laptop, selama ia masih ngambek kalau disuruh ke sekolah.
Waktu siang, setelah mengerjakan matematika, Nico aku ijinkan main PSP. Arthur juga mengerjakan matematika. Karena itu, ia meminta untuk diijinkan main PSP juga. Waktu itu aku tidak ingat sama aturan yang kubuat sendiri dan juga tidak tega melihatnya merengek terus. Jadi kuminta abangnya memberi pinjam PSPnya.
Tanpa kusangka, Nico protes padaku 'You cheating'. Dia bilang aku curang karena mengijinkan Arthur main padahal sampai pagi tadi, dia masih ngambek ke sekolah. Sedangkan Nico sudah selalu berbuat sesuai aturan. Aku benar-benar kaget.
Aku baru tersadar, betapa aku tidak konsisten terhadap pernyataan ku sendiri. Apa yang aku lakukan saat itu mungkin akan berdampak negatif buat anakku, mereka akan belajar untuk tidak percaya sama perkataanku, karena aku sendiri tidak dapat melakukan apa yang aku katakan. Mereka akan belajar mencari celah dari aturan yang aku buat, selama aku tidak konsisten menjalankannya.
Aku berjanji dalam hati, akan belajar memegang apa yang aku katakan, dan berpikir lebih panjang sebelum membuat aturan yang akhirnya aku sendiri tidak bisa pegang. Terima kasih Nico, untuk pelajaran yang telah kau berikan hari ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar