Selasa, 04 November 2008
As We Grow Old
For my parents now, there's only both of them in the house. All five children has moved out. How lonesome they are now. They were left on their pension
time. Luckily for them, they have a small store in front of the house. So they still have something to take care about.
It is natural that one day children will left their parents, that what my parents did when they were young. Leaving their parents and their home townfor their future. One day, my children will left me too. Besides, that's what they must do. I don't want them to be on my taking care forever, like many peopleI know. I want them to be on their own on the right time. But, I guess, when the time come, I will feel sad too.
Sekarang gue direpotkan oleh anak-anak, dari mulai ngurus makannya, bantuin bikin pr, ngomelin yang ga bener.... suatu saat, ketika mereka udah mandiri
pasti gue bakal merindukan hal-hal sepele seperti itu.... kemarin waktu mereka mulai sekolah, mulai tidur di kamar sendiri aja timbul perasaan tidak
dibutuhkan, apalagi nanti ya. Perhaps, its time to learn to let go.. waktu nya belajar untuk melepaskan anak-anak menjadi mandiri.... ya gue harus bisa,..
sebelum menjadi terlalu tua untuk cari kegiatan lain..
Jumat, 24 Oktober 2008
Pembantu baru kekhawatiran baru
Tapi ternyata, kedatangan pembantu baru ini malah membuat aku tambah khawatir. Ternyata, makelar yang bawa ini mba tidak dikenal oleh si mba, walah, gimana atuuuuuhhh, aku pikir makelarnya teman ku ini terpercaya. Soalnya temanku percaya banget sama dia. Cuma, ya sudahlah kupikir belum tentu juga betah, beberapa temanku ditinggal pembantu barunya dalam hitungan hari -tepatnya 2 hari- jadi aku pikir, let's take the chance. Siapa tahu aku beruntung dapet mba yang baik. Walau pun demikian tetap aku waspada, kalo pergi2 kamar kamar terkunci.
Lalu kmaren pagi aku baru dapet berita, kalau di salah satu rumah yang sejajar dengan rumahku, terpisah sekitar 2 rumah, ada kjadian kecurian. guess what, he got a new maid, baru 4 hari. Jadi kira-kira dapetnya sama lah ama aku. waaakkkkks, serem kali aku neeeh. Aduh Tuhan, mana pmbokatnya juga ternyata dari cikarang, sama kaya aku.
Sekarang aku lagi sangat waspada, tetep pake praduga tak bersalah sih, dan berusaha tak terlihat terlalu curiga, mana tau dia emang orang bener, malah jadi bt kalo terlalu dicurigai juga. dan tentu saja aku akhirnya banyak berdoa, semoga Tuahan membantuku. Kalau orangnya ga bener biar Tuhan jauhkan dari kami, tapi bila orangnya bener, biar dia betah,.....
ya sudahlah, aku sekarang jadi belajar untuk tidak teledor dalam menaruh barang,.. see everything has its bright side,...:P
Senin, 06 Oktober 2008
The Starbucks Experience
Cuma fenomena starbucks ini emang cukup menggodaku, pertama kali sejak melihat *cuma mliat doang belum aku baca* buku tentang manajemen ala starbucks. Wuiiihh pasti ada 'sesuatu' tentang cafe ini sampai-sampai ada orang yang berniat membukukannya. Lalu dibukalah Starbucks di rest area km berapa ya, pokoknya antara pintu tol bekasi barat dan cikarang deh, km 57 kali ya. Wah itu sih udah deket, tapi tetep aja ga sekepengen itu aku sampe belabelain pergi ke sana.
Nah awal tahun ini di bukalah Starbuck West Area Village, yang tempatnya ada di sebelah gerbang utama perumahan tempat aku tinggal. Sejak itu aku bener-bener penasaran. Pengen nyoba, mumpung deket. Ternyata ada kendala lagi nih, jalan ke sana diputar dalam rangka pembangunan jalan baru. Waduuuh kalau muter-muter sih akumasih ga berani bawa mobil. lawannya truk ama bis, mati stress aku nanti.
Awal bulan lalu akhirnya aku berhasil mengumpulkan keberanian melewati jalan muter itu, tidak sesulit yang kupikirkan ternyata. Dan akhirrrnya hari ini kesampaian juga nyambangin starbucks. I went there with my two best buddies, Nico and Arthur, yes my children of course. Kami ke sana setelah mengantar iparku pergi ke bank, yang letaknya dekat arah situ.
Kami pesan 3 makanan dan 3 small size beverages, katanya sih double chocolate apa gitu . Dan ketika membayar whoopssss, gillleeee man Rp 187.000,00. waduuuh, kalo di konversi ke nasi kenanga bisa makan 5 orang tuh, kenyang lagi. apalagi dikonversi ke bakmi golek. Hueheheh, ternyata testimoni temen-temen bener juga, muahalllll euy. Tapi ga papa lah, at least rasa penasaranku terpuaskan sudah.
Sekarang aku jadi pengen baca buku tentang manajemen starbucks nya.Emang kenapa sih, begitu bekennya cafe ini Well, okay, barristanya demang ramah banget, sama anak-anakku juga, tapi waktu kami datang pelanggannya cuma kami doang. jadi mereka juga ga terlalu stress. Terus orang-orangnya juga optimis lagi. Waktu kutanya apa sepi sekarang gara-gara jalannya diputer, dia bilang nanti mungkin rame kalo jalan dari lippo udah dibuka. Dia ga kasih komen yang negatif malah optimis sama kemungkinan yang akan terjadi.
Ntar gue beli bukunya ah. Ngomong-ngomong soal pelayanan, buat gue sih yang the best nya mah pizza hut. Terutama yang di kalimalang ya. sejauh ini sih yang mengecewakan gue cuma yang di SPBU bumi pramuka cibubur, agak jutek oran-orangnya. Beberapa kali anakku muntah di PH, pas lagi rame lagi, pelayannya tersenyum tulus, tidak bikin gue merasa ga enak, dan membersihkannya. kerenlah pokoknya. Sampe sekarang masih berkesan banget sama gue. Aku rasa cara pizza hut melatih pelayannya itu udah cukup bagus.
Kalo restoran lain mah, kita datang aja ga disenyumin kadang-kadang..naahh, segini dulu hari ini besok kalo ada ide buta nulis aku nulis lagi deh. sekarang mau giring anak-anak sikat gigi, ganti baju bobo terus bobo deh. Besok udah mulai sekolah lagi, mana mba ga ada. mudah-mudahan ga telat deh...
daag semua.
Kamis, 02 Oktober 2008
Lama sekali
Terus terang aku cukup stress, tnyata mba-mba ku ga balik lagi... hiks hiks. jadi sebulan penuh itu aku mikirin strategi apa yang harus aku lakukan, agar aku bisa survive tanpa mereka. Bukan apa-apa, agak riskan mencari mba pada saat saat seperti ini, sebentar lagi aku melahirkan, belum tentu anak-anakku bisa tertangani oleh mba yang baru.
Tapi sempet juga sih terpikir, alfi yang nnun jauh di prancis sana aja survive dengan dua anak dan tanpa pembantu lagi, masak aku ga bisa ya,... yah, aku harus terus berusaha untuk bisa bertahan lah, atu mudah-mudahan bisa dapat mba baru yang sam baiknya dnegan mba ku yang lama.
Sekarang anak-anak libur sekolah, belum terasa memang sulitnya. tapi hari terakhir mereka sekolah kemarin jadi neraka buat aku.. anak-anak masuk jam 7 dan aku mengantar mereka jam 7.10. I guess my maids are magicians for me, they always prepare *almost* all our needs every day. well mba iyah and mba romi, thks buat semua bantuannya selama ini, dan kalo boleh..BALIKKK LAGIIII DONGGG MBAAAAAA...:((
Selasa, 26 Agustus 2008
Kena Batunya
Tiap kali mengajari Nico, aku suka mangkel sendiri. Abis Nico gampang banget terganggu perhatiannya sama apapun yang ada di sekitarnya atau pun di pikirannya. Jadi setiap pelajaran sussssssahhhhh banget masuknya. Mana anaknya ga teliti lagi.
Kalau lagi kesal gitu, aku jadi mengingat-ingat, kalau mamaku dulu ga repot ngajar-ngajarin aku, tapi nilaiku juga bagus. kayanya cukup deh guruku yang ngajarin di sekolah, sisanya PR, ulangan dan lain-lain aku kerjakan mandiri, tanpa tanya orangtua. Apalagi abangku, kalo aku nanya malah dicela, 'masak kaya gitu aja ga bisa'.
Akhirnya 'pelajaran sejarah' pun ditambahkan pada sesi belajar kami, aku dan Nico. "Mama dulu ya, opung ga pernah ajarin, tapi matematikanya sepuluh waktu EBTANAS SMA" *Tapi jangan salah, aku mama yang jujur kok, aku juga bilang sama dia kalo waktu kelas 3 SD tulisanku dapet 4, makanya aku dulu citacitanya jadi dokter :D*
Naaah, kemarin gue kena batunya... Nico ulangan matematika. Menurut dia sih ulangannya betul semua, jadi dia dapet nilai 100. Aku sih belumliat karena belum dibagikan. Pulang sekolah dengan bangganya dia berkata "Ma, test matematika aku skornya 100. Berarti aku lebih pintar dari mama dong, soalnya mama kan dulu skornya cuma 10. Mama memalukan." GOD, I AM SPEECHLESS. Gue ternyata pinter banget mengajarkan anak gue nyolot....:D, atau kemampuan nyolot diturunkan secara genetik ya?
Jumat, 22 Agustus 2008
Tentang Konsistensi
Waktu siang, setelah mengerjakan matematika, Nico aku ijinkan main PSP. Arthur juga mengerjakan matematika. Karena itu, ia meminta untuk diijinkan main PSP juga. Waktu itu aku tidak ingat sama aturan yang kubuat sendiri dan juga tidak tega melihatnya merengek terus. Jadi kuminta abangnya memberi pinjam PSPnya.
Tanpa kusangka, Nico protes padaku 'You cheating'. Dia bilang aku curang karena mengijinkan Arthur main padahal sampai pagi tadi, dia masih ngambek ke sekolah. Sedangkan Nico sudah selalu berbuat sesuai aturan. Aku benar-benar kaget.
Aku baru tersadar, betapa aku tidak konsisten terhadap pernyataan ku sendiri. Apa yang aku lakukan saat itu mungkin akan berdampak negatif buat anakku, mereka akan belajar untuk tidak percaya sama perkataanku, karena aku sendiri tidak dapat melakukan apa yang aku katakan. Mereka akan belajar mencari celah dari aturan yang aku buat, selama aku tidak konsisten menjalankannya.
Aku berjanji dalam hati, akan belajar memegang apa yang aku katakan, dan berpikir lebih panjang sebelum membuat aturan yang akhirnya aku sendiri tidak bisa pegang. Terima kasih Nico, untuk pelajaran yang telah kau berikan hari ini.
Rabu, 20 Agustus 2008
Kakiku Bengkak
Entah karena stress atau pilek yang berlebihan, apa lagi orang-orang bilang perutku ga seperti orang hamil 6 bulan, kepalaku makin sering pusing.
Aku putuskan untuk mengunjungi dokter kandunganku. Karena libur panjang, indonesia's anniversary's day long week end, maka baru kemarin, selasa, 19 agustus aku baru bisa mengunjungi dokter. Aku ceritakan tentang pusing-pusing dan kaki bengkak ku. Dokter lalu memeriksa tekanan darahku. Menurut beliau, 120/70 tergolong tekanan darah yang normal. Jadi indikasi preeklampsi tidak terpenuhi.. wah syukurlah, dan mengenai pusing-pusing kemungkinan karena pilekku. Jadi dokter memberiku obat pilek.
Waktu di USG, si dede ga melipat kakinya, jadi jnis kelaminnya ga terlihat. Tapi dokter bilang sih kmungkinan cewe. ya apa pun sih aku bersyukur yang penting sehat. Dokter bilang perkiraan beratnya sudah 1.2kg. Padahal normalnya 1 kg +/- 30%. jadi si dede sehat kok. Aku ga perlu kuatir tentang perut yang TERLIHAT tidak besar, mungkin karena badanku besar ke bagian belakang dan samping, jadi membesar ke bagian depannya agak dikurangi. hihihi nyimpulin sendiri gini.
Ada satu hal yang lucu waktu kunjungan kemarin, dokter bilang mgkn kaki bengkak karena kecapekan kebanyakan jalan. Waktu bliau ngomong gitu, aku ngga ngeh. sampe di rumah aku baru sadar, hari jumat yang lalu aku sama dokter ketemu di salon di mal. aku creambath dan pak dokter potong rambut. huehehhe. Mungkin karena pertemuan itu, dokter menyimpulkan aku tukang jalan. Padahal selama hamil baru 2 atau 3 kali pergi creambath. Tapi memang dibanding hamil Arthur atau Nico, hamil yang ini aku lbih sering kluar rumah. faktor bisa nyetir itu kali yeeee.
Ya, bagaimana pun juga kunjungan ke dokter kemarin membuatku sedikit lega dan memutuskan untuk belajar menikmati kehamilan ini dengan melihat hal-hal positif yang terjadi. Mudah- mudahan bisa lebih tenang supaya tidak cepat pusing. sampai hari ini, kaki ku masih bengkak sih. tapi aku haru coba memperbanyak istirahat dan mengurangi garam.
Minggu, 17 Agustus 2008
Tentang Rumahku
Kira kira satu stengah tahun yang lalu, abangku no 3, datang ke sini. terus sebagai tulang yang baik, dia mengantarkan anak2 ke sekolah,karena dekat, jalan kaki dong. Jarak dari rumahku ke sekolah paling skitar 500m, dan berada pada garis yang sama, walaupun nama jalannya sudah berbeda.
Hari itu, dia menunjukkan kekurangan dari perumahan ini 'ini perumahan bagus bagus kok ga pedestarian safe sih'.Aku baru sadar. Depan rumahku ga ada trotoarnya, padahal jalannya terdiri dari 2 jalur dan lebar jalannya muat untuk 2 mobil pada tiap jalur. jadi jalan besar
dong. di luar pagar setiap rumah ada sedikit tanah berumput yang ditanam sebuah pohon dan dirawat oleh pengembang. Jadi tanah itu tidak bisa di lewati
pejalan kaki. akhirnya pejalan kaki harus berjalan di jalan mobil. aku baru sadar, betapa kejamnya perumahan ini terhadap pejalan kaki. tapi waktu itu,
anak-anak tidak ada yang sekolah pagi, dan hujan jarang terjadi di sini belumlagi kebanyakan kavling belum dibangun saat itu, jadi masalah trotoar ini ga
terlalu berpengaruh buatku. dan seperti manusaia lainnya, akhirnya perkataan abangku itu pun terlupakan.
Tahun, ini Nico masuk SD dan Arthur naik ke K3 *TKB*, keduaduanya masuk jam 7 pagi. Dua hari yang lalu, hujan turun mulai malam hari sampai pagi. saat
waktu nya anak-anak harus pergi sekolah, hujan belum reda juga. gerimis. terpaksa kuambil kunci mobil, biasanya anak-anak diantar ayahnya. begitu keluar
pintu... waduuuh macetnya sudah sampai di depan rumah. ga beres nih. terpaksa kuambil payung dan meminta mba memakaikan jas hujan buat nico. untung
arthur sedang tidak sekolah hari itu, ia sakit. kami berdua jalan kaki ke sekolah. jalannya becek, bajuku jadi kotor, biar udah tua gini emang cara jalanku
gabanyak berubah. belum lagi aku rebutan jalan sama mobil, itulah yang bikin aku khawatir kalo mba yang nganter sekolah pagi, serem, mobilnya
kenceng-kenceng. maklum sopir yang bawa, mentalnya mental metromini lagi. di situ baru akumerasa sebal karena ketiadaan trotoar di sini. bener-bener dh.
padahal promonya piccadilly *nama clusterku* 'anak-anak jadi mandiri ke sekolah'. Mana ada orang tua yang cukup gila membiarkan anaknya pergi sendiri ke
sekolah kalo begitu keadaannya? di mana aspek keamanan buat anak-anak kalau tempat berjalan kaki ke arah sekolah aja ga ada?
Padahal mulai tahun lalu sekolah sedang menganjurkan anak-anaka yang rumahnya dekat dengan sekolah untuk pergi ke sekolah tanpa kendaraan bermotor,
jadi anak2 dianjurkan berjalan kaki atau bersepeda ke sekolah. Tadinya aku stuju, toh emang tujuan pindah ke dekats sekolah kan emang itu, tapi kalo bgini
keadaannya, ga deh. bahaya buat anak-anak.satu lagi yang bikin tambah kesel, rumah ku sejajar dengan seorang petinggi lippo cikarang, pengembang perumahan kami. saya baru sadar kalo pak endang
memperluas bagian taman rumahnya, sehingga bagian yang harusnya merupakan jalan rumput umum akhirnya menjadi bagian dari halamannya ytang asri. itu
juga yang membuat aku dan nico semakin sulit berjalan menuju sekolah di tengah gerimis. gimana keadaan di sekitar rumah kalian? apakan pengembang cukup bijak dengan menyediakan trotoar?
Kamis, 14 Agustus 2008
Hai hai
akhirnya aku ngeblog jg..
tapi hari ini aku blm sempat posting apa apa nih..
rencananya, aku mau isi dengan cerita tentang keseharian aku di rumah
mulai dari yang nyenengin sampai yang bikin aku ngomel-ngomel
semoga berkenan, selamat menikmati